Notification

×

Iklan

Iklan

Stok 29 Ribu Ton Beras Rusak, Mentan Amran Pastikan Masih Bernilai dan Bisa Jadi Pakan Ternak

| Jumat, Oktober 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-11T02:07:38Z

 

Stok 29 Ribu Ton Beras Rusak, Mentan Amran Pastikan Masih Bernilai dan Bisa Jadi Pakan Ternak. (Instagram/a.amran_sulaiman)


RIWAYAT BANTEN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan penjelasan terkait temuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengenai stok beras pemerintah yang mengalami penurunan mutu.


Dalam laporan Bapanas, tercatat sekitar 29,9 ribu ton beras cadangan beras pemerintah (CBP) mengalami kerusakan atau turun kualitas.

Amran menegaskan bahwa jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari total 4,2 juta ton beras CBP yang dikelola pemerintah saat ini.


Jangan Hanya Fokus pada yang Rusak


Menurut Amran, publik seharusnya juga melihat sisi positif dari capaian pemerintah dalam menjaga stok beras nasional yang cukup besar.


“Ini menarik, dari 29.000 ton, misalnya katakanlah 30.000 ton. Dari 4,2 juta ton, itu hanya 0,071 persen. Dulu tidak ada rusak karena berasnya tidak ada, kurang,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/10/2025).


Ia menambahkan, dengan jumlah stok sebanyak itu, pihaknya bahkan harus menambah kapasitas gudang penyimpanan agar semua beras dapat tertampung.


Amran mengingatkan agar masyarakat tidak hanya menyoroti persoalan kecil, tapi juga menghargai kerja keras petani dan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.


“Sekarang ada rusak 0,071 persen ini yang disorot, tolong dong sorot yang 4 juta ton. Tidak mudah kita hasilkan dalam waktu setahun,” jelasnya.


Pemerintah Bangun Gudang Baru


Lebih lanjut, Amran membeberkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran untuk membangun gudang baru guna memperkuat sistem penyimpanan beras nasional.


“Bapak Presiden sudah memberi anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang pada Perum Bulog,” imbuhnya.


Saat ini, Perum Bulog bahkan harus menyewa gudang tambahan dengan kapasitas mencapai 1,2 juta ton demi menampung seluruh cadangan beras.


Beras Tak Layak Konsumsi Jadi Pakan Ternak


Amran juga menjelaskan, total cadangan beras pemerintah mencapai 3,7 hingga 3,8 juta ton, dengan lebih dari 3 juta ton di antaranya telah terserap.


Dengan jumlah itu, kata Amran, kondisi stok masih aman untuk kebutuhan enam bulan ke depan.


“Nah, 29 ribu ton beras (yang rusak) ini kita cek, kalau ini tidak layak, untuk pakan ternak. Itu kan tidak nol. Memang sekarang ada rusak 29 ribu ton karena berasnya 4,2 juta ton,” paparnya.


Kebijakan tersebut sejalan dengan pernyataan Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, yang menyebut bahwa beras rusak akan tetap dimanfaatkan agar tidak terbuang percuma.


“Kami akan reprocessing, reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang. Nanti kita lab lagi, kalau layak kita konsumsikan kepada masyarakat, yang tidak layak nanti kita sisakan untuk diolah menjadi pakan ternak,” ucap Ahmad kepada wartawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada 2 Oktober 2025 lalu.


Target Swasembada Beras Semakin Dekat


Dalam kesempatan yang sama, Amran juga mengungkapkan optimisme bahwa Indonesia akan mencapai swasembada beras pada akhir tahun 2025.


“Mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada dan sampai hari ini, produksi kita 33,1 juta ton sesuai Badan Pusat Statistik (BPS) dan perkiraan produksi 34 juta ton di akhir tahun dibanding tahun lalu 30 juta ton,” terangnya.


Ia menambahkan, target swasembada yang sebelumnya diproyeksikan dicapai dalam empat tahun kini bisa terealisasi lebih cepat berkat peningkatan produksi yang signifikan.


Sebelumnya, Amran juga menyebut bahwa Presiden Prabowo menargetkan swasembada pangan dalam empat tahun masa pemerintahannya. Namun, dengan capaian produksi saat ini, Mentan yakin hal itu bisa diraih tahun ini.


Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat kemandirian pangan nasional.

×
Berita Terbaru Update